Wednesday, October 7, 2009

Teknik Belajar Menghadapi Ujian/Ulangan Lanjutan

Teman-teman (SD Albasyariyah/Al-Basyariyah), bertemu kembali dengan aku Imaduddien abu Hanifah.

Pada postingan beberapa waktu yang lalu, aku telah membahas 5 point tentang teknik belajar menghadapi ujian/ulangan. Oke, untuk mengingat kembali 5 point yang telah dibahas, lebih baiknya aku ulangi lagi dari point pertama sebagai berikut:


1. Niat
Tancapkan di hati kamu niat yang sungguh-sungguh untuk menghadapi ulangan. Karena tanpa niat yang kuat, belajar pun akan malas dan uring-uringan.

2. Berdoa
Sebelum memulai belajar, hendaklah kamu berdoa dengan sungguh-sunguh. Berdoa agar kamu bisa belajar dengan tenang, mengerjakan soal dengan rileks, dan menyelesaikan semua masalah dengan mudah.

3. Motivasi
Tumbuhkan di hati kamu motivasi yang kuat dalam menghadapi ulangan. Misalnya motivasi ingin mendapat nilai bagus, ingin menjadi juara kelas, ingin mendapat hadiah, dan lain-lain. Anggaplah semua itu menjadi pendorong untuk memacu semangat belajar kamu.

4. Semangat belajar
Rasanya tidak ada rahasia lain untuk bisa sukses menghadapi ulangan/ujian selain semangat belajar. Pacu semangat belajarmu dari sekarang, jangan malas-malasan. Jangan menganut


sistem SKS, atau Sistem Kebut Semalam. Kamu akan pusing sendiri. Belajarlah dari jauh-jauh hari sebelum menghadapi ulangan.

5. Membuat Prediksi
Setiap akan menghadapi ulangan, sebaiknya kamu membuat prediksi kira-kira soal seperti apa yang akan muncul. Kira-kira bentuknya seperti apa, soal dari luar buku atau soal dari dalam buku paket. Kamu perlu cermat dalam memprediksi soal-soal yang kira-kira akan muncul.

6. Inovasi
Buatlah latihan soal sebanyak-banyaknya yang materinya diambil dari contoh-contoh soal yang telah dipelajari sebelumnya baik dari buku atau dari guru. Semakin banyak latihan soal-soal yang dikerjakan maka semakin siap pula kamu menghadapi ulangan. Perbanyaklah variasi soal-soal yang disajikan agar kamu lebih skiap menguasai soal-soal dalam bentuk apapun.

7. Meditasi
Pada saat menghadapi ujian/ulangan kamu memerlukan pertolongan Allah disamping usaha kamu sendiri dengan belajar yang baik. Bagaimana caranya agar Allah menolong kamu dalam menghadapi ujian/ulangan? Tidak lain dan tidak ada cara lain adalah dengan berdoa. Perlengkapi diri dengan doa sebelum mengerjakan soal. Berdoalah dengan khusuk dan sungguh-sungguh agar Allah mengabulkan doa kamu.

8. Relaksasi
Setelah berdoa, cobalah renggangkan otot-otot dan sebagian dari tubuh kamu dengan pemanasan ringan. contohnya: geleng-gelengkan kepala, kanan-kiri, atas-bawah lalu putarkan leher kita. Gerakkan punggung kita dengan menoleh ke belakang bergantian ke kanan dan ke kiri syukur-syukur sampai berbunyi "kreeek". Pijatlah dahi kamu dengan cara menggosoknya dengan jari-jari ke arah kening secara lembut. Gerakan lain silakan sesuaikan dengan keinginan kamu.

9. Konsentrasi
Begitu kertas soal telah dibagikan, konsentrasikan pikiran kamu khusus kepada soal yang akan kamu kerjakan. Dilarang memikirkan yang lain misalnya mikir makan, jajan, masalah di rumah, utang dan lain-lain

10. Revisi
Setelah semua soal telah selesai dijawab, periksa kembali secara teliti dari awal sampai selesai selagi waktu masih ada. Jangan terburu-buru diserahkan kepada guru pengawas. Periksa kembali seluruh jawaban siapa tahu ada yang salah, keliru atau kurang lengkap.

Demikian tips dan trik dari aku mudah-mudahan ada manfaatnya....Jangan lupa pada postingan yang akan datang aku akan membahas berbagai trik dan teknik cepat dalam hitung-menghitung matematika. Jangan lewatkan, tetap terus ikuti perkembangan blog ini agar kamu tidak ketinggalan informasi yang bermanfaaat dari Blog MATAHATI.


Renungan Hari Ini

Suatu ketika al-Hajjaj bin Yusuf diiringi para pengawalnya melakukan perjalanan mengelilingi daerah kekuasaannya. Dalam perjalanannya itu tibalah rombongan di suatu tempat antara Makkah dan Madinah yang bermata air jernih dan segar. Ia memerintahkan para pengawalnya untuk mencari teman mengobrol sekaligus teman makan.

Pengawal pun pergi menyusuri tempat sekitar daerah itu untuk mencari orang yang dibutuhkan sang baginda. Ketika pengawal tiba di sebuah bukit, tampak seorang Badui yang sedang tidur berselimutkan kain kumal. Pengawal itu membangunkan dan kemudian mengajaknya menemui al-Hajjaj.

Ketika tiba di tenda al-Hajjaj, dia diperintahkan untuk mencuci tangan dan kaki. Hal itu membuat Badui bingung. "Ayo, kau makan bersamaku." kata al-hajjaj menyambut si Badui itu.

Mendapat tawaran itu Badui langsung menolak. "Maaf, terima kasih atas undangan anda. Tapi saya telah menerima undangan dari yang lebih baik dibvanding undangan anda." kata Badui itu.
"Siapakah dia?" tanya al_Hajjaj.

"Allah SWT. Dia telah memanggilku untuk berpuasa dan hari ini aku tengah menjalankannya." jawab Si badui.
"Tapi apakah di bawah terik panasnya matahari seperti ini kau masih tetap berpuasa?" tanya raja al-Hajjaj lagi. "Ya, bahkan meskipun menghadapi panas yang melebihi panasnya hari ini." jawab Si Badui.

"Batalkan saja puasamu untuk hari ini saja. Besok kamu bisa berpuasa lagi." ujar al-Hajjaj.
"Apakah anda bisa menjamin besok saya masih bisa hidup dan berpuasa lagi? Bila Anda bisa, saya akan berbuka puasa sasat ini juga." kata si Badui.
"Tentu saja aku tak bisa menjamin, Mati hidup seseorang di luar kehendak kita." tambah al-Hajjaj.

"Jika Anda tak bisa menjamin, kenapa Anda menyuruh saya utnuk membatalkan sesuatu yang sudah pasti dan menjanjikan sesuatu yang di luar kehendak Anda." kata si Badui.
"Kau akan menyesal jika tak mau memakan masakan yang lezat ini." bujuk al-hajjaj.

"Tuan, kelezatan tak terletak pada masakan. Kelezatan hanya dapat diperoleh dari tubuh yang sehat." jawab si Badui.
Akhirnya al-Hajjaj sadar, ia merasa mendapat pelajaran. Ternyata dari Badui yang dianggap bodoh dari pedesaan yang terpencil ini tercermin sifat-sifat agung.

1 comment: